Kamis, 15 Juni 2017

VOLUME MOLAR PARSIAL



VOLUME MOLAR PARSIAL
Sifat molar parsial yang paling mudah digambarkan adalah volume molar parsial yaitu kontribusi dari suatu komponen dalam sampel terhadap volume total
pada volume.
Apabila dimisalkan suatu volume yang besar dari air murni, kemudian ditambahkan 1 mol H2O, maka volumenya bertambah 18 cm3 dan kita dapat mengatakan bahwa 18 cm3 /mol merupakan volume molar air murni. Meskipun demikian jika kita menambahkan 1 mol H2O kedalam etanol murni yang volumenya besar, maka pertambahan volumenya hanya 14 cm3, alasan dari perbedaan kenaikan volume ini adalah volume yang ditempati oleh sejumlah tertentu molekul air bergantung pada molekul-molekul yang mengelilinginya. Begitu banyak etanol yang ada sehingga setiap molekul H2O dikelilingi oleh etanol murni kumpulan molekul-molekul itu menyebabkan etanol hanya menempati ruang sebesar 14 cm3.kuantitas 14 cm3 mol -1 adalah volume molar parsial air dalam etanol murni yaitu volume campuran yang dapat dianggap berasal dari satu komponen.
Volume molar parsial komponen suatu campuran berubah-ubah bergantung pada komposisi karena lingkungan setiap jenis molekul berubah Jika komposisi nya berubah dari zat A murni ke zat B murni .perubahan lingkungan inilah yang menghasilkan variasi sifat termodinamika campuran jika komposisinya berubah. Volume molar parsial air dan etanol sepanjang rentang komposisi penuh pada temperatur 25 derajat Celcius diperhatikan pada gambar 1.1



Gambar 1.1 Volume molar parsial air dan etanol pada temperatur 250C.perbedaan skala (air sebelah kiri dan etanol sebelah kanan).



Volume molar parsial Vj dari suatu zat J pada beberapa komposisi umum didefinisikan secara formal sebagai :
                                                                          
                                                                                                                1)
         Dengan nj sebagai jumlah mol J dan subscribe n menunjukkan bahwa jumlah semua zat lain tetap. Volume molar parsial adalah kemiringan grafik volume total ,ketika jumlah J berubah, sedangkan tekanan, temperatur dan sejumlah komponen lain tetap. Nilainya bergantung pada komposisi seperti yang dilihat untuk air dan etanol pada penjelasan ini menunjukkan bahwa ketika komposisi campuran berubah sebesar penambahan dnA zat A dan dnB zat B, maka volume total campuran berubah sebesar:
                        
                                                            2)
      Begitu diketahui volume molar parsial kedua komponen campuran pada komposisi dan temperatur yang kita inginkan kita dapat menyatakan volume total campuran V menggunakan:
                                                     3)
Alasan yang melatarbelakangi hasil yang sederhana ini adalah sebagai berikut. Apabila suatu sampel yang sangat besar dari campuran yang komposisinya tertentu kemudian jika sejumlah nA zat A ditambahkan, komposisinya tetap tidak berubah VA tetap, dan volume sampel berubah sebesar nA VA.  Jika nB zat zat B ditambahkan volume berubah sebesar nB VB dengan alasan yang sama pula. Oleh karena itu perubahan volume total adalah nA VA. + nB VB. Sekarang sampel menempati volume yang lebih besar, namun perbandingan komponen-komponennya tetap sama. Selanjutnya, apabila diambil dari volume yang besar ini, sampel yang terdiri dari nA zat A dan nB zat B volumenya adalah nA VA. + nB VB. Karena V termasuk fungsi , sampel yang sama dapat disiapkan hanya dengan mencampurkan jumlah yang tepat dari zat A dan zat B ini sesuai dengan persamaan 3.


Contoh soal:
Seorang pelayan bar mencoba membuat 100 cm3 minuman dengan mencampurkan 30 cm3 etanol dan 70 cm3 air pada temperatur 25 derajat Celcius Berapa volume yang harus dicampurkan agar mencapai volume yang diperlukan.
Jawab:
Berdasarkan paparan soal di atas nampaknya pelayan baru tersebut tidak mengetahui konsep pentingnya kuantitas molar parsial. Untuk mendapatkan volume molar campuran tersebut kita harus menggunakan persamaan 3. Dan mengambil volume molar parsial dari gambar 1.1 untuk komposisi tertentu. Komposisi fraksi mol campuran ditentukan dengan rapatan dan massa molar komponen. Jumlah yang sesuai dengan volume yang dimaksud adalah 3,87 mol H2O dan 0,514 mol etanol atau C2 H5OH. Oleh karena itu H2O = 0,883 dan X C2H5OH  = 0,117. Dari gambar 1.1 volume molar parsial pada komposisi ini adalah H2O = 18 cm3 /mol dan V C2 H5 OH = 53,6 cm3 /mol dan volume total campuran adalah V = (3,870 X 18,0 cm3 /mol) + (0,5140 X 53,6 cm3/mol) = 97,3 cm3

Berdasarkan penjabaran perhitungan di atas campuran yang komposisinya relatif sama namun dengan volume total 100 cm titik akan mempunyai fraksi mol yang sama dari komponen-komponennya Oleh karena itu volume molar parsialnya sama tetapi jumlah keseluruhan berbeda jadi kita harus menyesuaikan volume yang dicampur dengan perbandingan 100/97,3 = 1,028 Oleh karena itu campuran yang sesuai adalah 72 cm3 air dan 30,8cm3 etanol
Volume = (1,028 X 70) + (1,028 X 30) = 102,02

M.Abdul Chalim (15630048)
 dafatar pustaka
Atkins, P.W. 1990. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi Keempat. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar