Kesetimbangan kimia menjelaskan keadaan dimana laju reaksi maju dan reaksi balik dari suatu zat sama besar, dimana konsentrasi reaktan (zat yang bereaksi) dan produk (zat hasil reaksi) tetap tidak berubah seiring berjalannya waktu. Kesetimbangan kimia juga mencakup penjelasan terjadinya proses perubahan molekul zat yang dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, dan perubahan suhu (Purba,2007).
Kebanyakan reaksi kimia berlangsung secara reversible (dua arah). Ketika reaksi itu baru mulai, proses reversible hanya berlangsung kearah pembentukan produk. Kesetimbangan kimia tercapai bila kecepatan reaksi tekanan (molekul produk) telah sama dengan kecepatan reaksi ke kiri (molekul reaktan) dan konsentrasi reaktan maupun konsentrasi produk tidak berubah-ubah lagi (konstan). Jadi, kesetimbangan kimia merupakan proses yang dinamis (Purwoko,2006).
Reaksi kesetimbangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Reaksi berlangsung dua arah, kea rah produk dan pereaksi (bolak-balik)
- Reaksi tidak akan berhenti karena berlangsung bolak-balik, ketika pereaksi berubah menjadi produk, disaat yang sama produk juga berubah menjadi pereaksi
- Ditandai dengan tanda panah dua arah (↔)
Jika pada suatu system kesetimbangan dikenakan suatu reaksi, maka system kesetimbangan tersebut akan melakukan perubahan atau pergeseran kesetimbangan sebagai reaksi untuk mengurangi pengaruh reaksi tersebut pada system kesetimbangan (Azas Le-Chatelier). Faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, yaitu konsentrasi, volume, tekanan, dan suhu.
Dalam kesetimbangan kimia terdapat hubungan antara kesetimbanga dengan persamaan reaksi yang disebut hukum kesetimbangan. Konstanta/ tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc) adalah perbandingan konsentrasi produk dan konsentrasi pereaksi dipangkatkan dengan koefisien masing-masing pada suatu reaksi kesetimbangan. Pada reaksi kesetimbangan, perhitungan konstanta kesetimbangan hanya melibatkan zat yang memiliki fase gas (g) dan larutan (aq) saja. Sedangkan zat fase padat(s) dan cair (l) diabaikan.
Pada kesetimbangan :
m A(g) + n B(g) ↔ p C(g) + q D(g)
secara umum konstanta kesetimbangan dirumuskan dengan
Dimana Kc = konstanta kesetimbangan konsentrasi, A B C D = konsentrasi pereaksi dan produk (M), m n p q = koefisien.
Konstanta/tetapan kesetimbangan tekanan(Kp) adalah perbandingan tekanan parsial produk dan tekanan parsial pereaksi dipangkatkan dengan koefisien masing – masing pada suatu reaksi kesetimbangan. perhitungan Kp hanya berlaku pada reaksi gas (g) saja.Tekanan parsial zat diperoleh dari mol zat dibagi dengan mol total zat dalam system dikalikan dengan tekanan total system.Pada reaksi : m A(g) + n B(g) ↔ p C(g) + q D(g)
Secara umum konstanta kesetimbangan dirumuskan dengan :
Adapun harga salah satu tetapan kesetimbangan sudah diketahui, maka untuk menghitung tetapan kesetimbangan lain dapat ditentukan dengan rumus :
Kp = Kc x (RT)Δn atau Kc = Kp x (RT) –Δn
Keterangan :
R = tetapan gas umum = 0,082
T = suhu dalam Kelvin ( = 0C + 273)
Δn = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri
Ditulis oleh : Lailatussajja (15630076)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar