ELEKTROKIMIA
Energi ialah salah satu kebutuhan sehari-hari manusia dalam kehidupan yang paling
penting. Sumber energi sangat diperlukan untuk memasak, mandi, transportasi,
elektronik seperti TV, HP, dan komputer. Salah satu sumber energy utama untuk
keperluan tersebut adalah baterai, atau yang dapat disebut dengan sel elektrokimia.
Proses elektrokimia dapat berlangsung
dalam suatu sel elektrokimia. Ada dua jenis sel elektrokimia, yaitu sel Volta
dan sel elektrolisis.
SEL GALVANI/SEL VOLTA
Sel
Volta adalah jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energy listrik
dari reaksi reduksi oksidasi yang berlangsung secara spontan. Sel Volta juga dapat disebut sel
Galvani. Penyebutan sel Volta dan sel Galvani diberikan untuk menghargai jasa
penemu kedua sel ini,yaitu Alexander Volta dan Luigi Galvani.
Dalam sel Volta, anoda sebagai kutub negatif dan katoda sebagai kutub postif. Anoda dan
katoda yang berupa logam dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang terdapat
masing-masing ion logamnya. Kedua larutan dihubungkan menggunakan jembatan garam,
sedangkan kedua elektroda dihubungkan dengan kawat. Listrik yang didapat
diukur dengan Voltmeter yang dipasang pada kawat. Contoh reaksi redoks spontan
dalam sel Volta yang menghasilkan energi listrik adalah reaksi antara seng dan
tembaga.
HUBUNGAN DENGAN ENERGI BEBAS GIBBS
Hubungan
antara emf dari sel galvani dengan
energy bebas Gibbs
ΔG= -nFE
F= 96,485 kC/mol
Saat
sel mencapai kesetimbangan berlaku:
Rangkaian sel volta bisa ditulis
dalam bentuk notasi atau diagram sel. Dalam menuliskan diagram sel, anoda
dituliskan di bagian kiri dan katoda di bagian kanan yang dipisahkan oleh
jembatan garam. Jembatan garam tersebut dilambangkan dengan dua garis sejajar (||).
Secara umum, notasi sel dapat dituliskan sebagai berikut:
anoda | Larutan | | Larutan | katoda
sehingga pada contoh sel volta di atas
dituliskan dalam bentuk notasi sel :
Zn | Zn2+| | Cu2+| Cu
SEL ELEKTROLISIS
Sel elektrolisis adalah arus listrik
yang menghasilkan reaksi redoks.
Pada sel elektrolisis, katoda akan mengalami reduksi
dan anoda yang akan mengalami oksidasi.
Pada katoda, terdapat 2 kemungkinan
zat yang terkandung, yaitu:
·
kation (K+), atau
·
air (H2O) (ada atau
tidak ada tergantung cairan atau lelehan.)
Pada anoda, terdapat 3 kemungkinan
zat yang terkandung, yaitu:
·
anion (A-) atau
·
air (H2O) (ada atau
tidak ada tergantung cairan atau lelehan.)
·
elektroda, elektroda tersebut ada 2 macam,
inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat juga yaitu platina (Pt),
emas(Au), dan karbon (C)) dan yang tak inert (mudah bereaksi, zat lain
selain Pt, C, dan Au).
Ada beberapa macam reaksi yang terdapat pada sel
elektrolisis, yaitu:
Reaksi yang terjadi pada bagian katoda
· Kation merupakan logam golongan
IA(Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA(Be, Mg, Cr, Sr, Ba, Ra), Al, dan Mn, maka reaksi
yang dapat terjadi adalah 2 H2O + 2 e → H2 + 2 OH
· Kationnya berupa H+,
maka reaksinya 2H+ + 2 e → H2
· kation berupa logam lain, maka
reaksinya (nama logam)x++ xe → (nama logam)
Reaksi yang terjadi pada anoda
·
Jika elektroda inert (Pt, C, dan
Au), ada 3 macam reaksi:
Ø Jika anionnya sisa asam oksi (seperti nitrat, sulfat), maka
reaksinya 2 H2O → 4H+ + O2+4 e
Ø Jika anionnya OH(hidroksida), maka reaksinya 4 OH→ 2 H2O + O2+
4 e
Ø Jika anionnya berupa golongan halida (F, Cl, Br), maka reaksinya
adalah 2 X(halida) → X (halida)2+ 2 e
·
Jika elektroda tak inert (selain 3 yang di atas), reaksinya M" > Mx++ x
Atkins,
P.W.1989. Kimia Fisika Jilid I edisi
keempat. Jakarta : Erlangga
Chang,
Raymond. 2003. Kimia Dasar :
Konsep-Konsep Inti edisi ketiga Jilid I.
Jakarta :
Erlangga
Ditulis Oleh: Wahyu
Aziz Al Farobi (15630061)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar