Kamis, 15 Juni 2017

Aplikasi Sifat Koligatif pada Radiator



Sifat koligatif larutan adalah merupakan salah satu sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat yang terlarut tetapi hanya bergantung pada banyak nya partikel partikel atau  konsentrasi pertikel zat terlarutnya ( kosentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: Penurunan tekanan uap jenuh ,kenaikan titik didih penurunan titik beku ,tekanan osmotic
Pengaplikasian salah satu sifat koligatif pada kenaikan titik didih dan penurunan titik beku ini adalah penggunaan radiator pada kendaraan . Penggunaan mesin selalu disertai dengan penggunaan bahan bakar, dari proses pembakaran ini disertai dengan pembebasan panas. Tidak semua panas dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi yang diperlukan tetapi terbuang ke lingkungan, karena panas yang berlebihan justru akan mengganggu kinerja mesin. Agar kerja mesin tidak terganggu, dalam mesin terutama yang penggunaannya cukup lama atau kendaraan bermotor selalu dipasar radiator. Fungsi Radiator adalah untuk mentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja mesin tidak terganggu atau rusak karena “over heat” atau kelebihan panas.

Dimana salah satu radiator yang digunakan adalah radiator coolant . Radiator Coolant dibuat dengan mencampurkan cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentu tergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesin tersebut digunakan. Di daerah yang beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol.
Etilen glikol (glikol) merupakan senyawa yang dapat digolongkan sebagai polialkohol, berupa zat cair yang tidak berwarna, kental dan berasa manis. Etilen glikol memiliki titik didih yang relatif tinggi 198oC dan titik bekunya -11,5oC, mudah larut dalam air.
Reaksi Pembuatan : Etilen glikol dapat dibuat dengan mengoksidasi etilena menggunakan katalisator perak, sehingga terbentuk etilen oksida. Etilen oksida yang diperoleh dihidrolisis dalam lingkungan asam sehingga terbentuk etilen glikol.
            Etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen, maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, campuran etilen glikol dalam air banyak digunakan sebagai cairan anti beku pada kendaraan bermotor yang digunakan didaerah beriklim dingin atau panas. Hart Harold ( 2007 : 238 )
Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.
            Jadi, Radiator coolant merupakan aplikasi sifat koligatif kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dalam kehidupan sehari – hari.

sumber :
http://wahyu-apriliyanto.blogspot.co.id/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutan-dalam.html
http://masnilala.blogspot.co.id/2012/12/aplikasi-sifat-koligatif-pada-radiator.html
Disusun Oleh : Nikmah Himatul Ulya (15630045)

3 komentar:

  1. Pencerahan bagi mekanik/pemilik kendaraan , trima kasih..

    BalasHapus
  2. Jadi radiator itu larutan elektrolit atau non-elektrolit?

    BalasHapus