Ilmu kimia mengenal dua jenis reaksi, yaitu reaksi
dapat balik (reversible) dan reaksi
tidak dapat balik (irreversible).
Reaksi reversible adalah suatu reaksi
yang berlangsung dalam dua arah. Zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali
membentuk zat pereaksi. Misalnya reaksi pembentukan amonia dari gas hidrogen
dan gas nitrogen. Reaksi irreversible adalah
suatu reaksi yang berlangsung dalam satu arah. Zat hasil reaksi tidak dapat
bereaksi membentuk pereaksi. Misal reaksi pembentukan garam natrium klorida
dari asam klorida dan natrium hidroksida. Suatu reaksi reversible yang memiliki kecepatan pembentukan zat-zat hasil reaksi
sama dengan kecepatan pembentukan kembali zat-zat pereaksi, disebut reaksi
kesetimbangan. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dituliskan sebagai
berikut.
aA + bB -------> cC + dD
1.
Merupakan suatu sistem tertutup
dan pada suhu konstan
2.
Mempunyai sifat makroskopis
yang konstan
3.
Bersifat dinamis
4. Semua zat pereaksi dan hasil
reaksi mempunyai konsentrasi konstan
B.
Perubahan-Perubahan Kesetimbangan Kimia
Suatu reaksi
kesetimbangan dapat bergeser jika diberikan pengaruh tertentu yang dapat berupa
perubahan konsentrasi, perubahan tekanan atau volum gas, dan perubahan gas.
1.
Pengaruh Perubahan Konsentrasi
Jika salah satu zat
konsentrasinya diperbesar (ditambah), maka reaksi akan bergeser dari arah
tersebut, demikian pula jika salah satu zat konsentrasinya diperkecil
(dikurangi), maka reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut.
2.
Pengaruh Perubahan Tekanan atau
Volum Gas
Jika
tekanan diperbesar (volum diperkecil) maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah
mol gas yang terkecil dan sebaliknya. Oleh karena koefisien reaksi menyatakan
perbandingan mol maka perlu diperhatikan jumlah koefisien gas pada
masing-masing ruas.
3.
Pengaruh Perubahan Temperatur
Jika
suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm. Jika suhu
diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi yang eksoterm.
4.
Pengaruh Katalis
Katalis tidak
mempengaruhi kedudukan kesetimbangan, dalam hal ini katalis memberikan pengaruh
yang sama pada laju reaksi ke kanan maupun ke kiri. Katalis hanya mampu mempercepat
reaksi, tetapi tidak mempengaruhi kedudukan kesetimbangan ataupun harga tetapan
kesetimbangan.
Pada pembuatan amonia umumnya dikenal dengan proses Haber. Menurut proses
Haber ini, Amonia dibuat melalui proses kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g) -----> 2NH3(g) ΔH = -92,2 kJ
Reaksi pembentukan amonia merupakan reaksi eksotermal, sehingga suhu
sangat berpengaruh pada kesetimbangan tersebut. Pada suhu tinggi (1000ºC kesetimbangan
akan bergeser ke arah pereaksi (endotermis) sehingga pembuatan amonia
berlangsung pada suhu lebih rendah (500ºC)
Jumlah koefisien reaksi sebelah kiri anak panah lebih besar dari
jumlah koefisien reaksi disebelah kanan anak panah. Penambahan tekanan akan
menggeser kesetimbangan ke arah pembentukan amonia. Pada proses Haber ini
tekanan yang digunakan sekitar 1000 atm. Amonia yang terbentuk didinginkan
sampai cair kemudian diambil, dengan pengambilan tersebut kesetimbangan akan
bergeser ke arah pembentukan amonia.
2.
Pembuatan Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat merupakan
asam anorganik yang banyak dipakai oleh masyarakat. Salah satu cara pembuatan
asam sulfat adalah dengan proses kontak. Pada proses ini digunakan bahan baku
belerang. Prinsip reaksinya sebagai berikut.
1.
S + O2 ------> SO2
2. 2SO2 ------> 2SO3
3.
SO3 + H2SO4
------> H2S2O7
4H2S2O7
+ H2O ------> 2H2SO4
Pada pembuatan H2SO4 dengan proses kontak, reaksi nomor 2 dan nomor 4 merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi nomor 2 merupakan reaksi eksotermis
2SO2 + O2 -----> 2SO3 ΔH = -196 kJ
Reaksi berlangsung pada
suhu sekitar 475ºC. suhu yang lebih tinggi akan menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke arah pereaksi, sedangkan suhu yang lebih rendah menyebabkan reaksi
bergeser ke arah pembentukan SO3, namun pada suhu lebih rendah
kesetimbangan akan lebih lama tercapai. Penambahan tekanan akan menyebabkan
pergeseran reaksi ke arah pembentukan SO3. Kepekatan yang dapat
dicapai dengan proses kontak sampai 98%.
Daftar Pustaka
Kristianingrum,
Susila. 2010. Kesetimbangan Kimia. Makalah
Pengabdian Masyarakat. Yogyakarta: UNY
Brady, J.E. and Humiston, E.
1982. General Chemistry. Principles and
Strucure. 3th ed. USA: John Wiley & Sons
(Anastika Suri Irviyanti, 13630028)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar