Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap berjalan, molekul-molekul reaktan berubah mnjadi produk secara terus-menerus sambil molekul-molekul produk berubah menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Kesetimbangan kimia dapat mencakup pula kesetimbangan dalam asam dan basa. Terdapat beberapa teori mengenai asam basa, yakni :
1. Teori Asam Basa Arrhenius
Sevante Arrhenius mengungkapkan bahwa terdapat suatu zat yang bertindak sebagai ion dalam disertasinya. Dia dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun 1903 untuk teori disosiat elektrolitiknya. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+. Akibat kelebihan ion H+ maka air yang sudah ditambahkan zat asam disebut sebagai larutan asam. Sedangkan basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH-. Akibat kelebihan ion OH- maka air yang sudah ditambahkan zat basa disebut sebagai larutan basa.
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Menurut teori asam basa Bronsted Lowry , asam adalah donor proton sedangkan basa adalah akseptor proton. Nantinya akan dikenal pasangan asam basa konjugasi. Pasangan asam-basa konjugasi terdiri dari molekul atau ion yang terkait dengan kehilangan atau perolehan satu H +. Setiap reaksi asam basa mengandung dua pasang asam basa konjugasi karena proton ditransfer ke dalam reaksi maju dan sebaliknya konjugasi.
3. Teori Asam Basa Lewis
Menurut teori asam basa Lewis tersebut, yang dimaksud dengan asam Lewis adalah suatu senyawa yang mampu menerima pasangan elektron dari senyawa lain, atau akseptor pasangan elektron, sedangkan basa Lewis adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain atau donor pasangan elektron.
Kesetimbangan asam-basa dalam air dapat direpresentasikan sebagai berikut :
Pada perhitungan konstanta disosiasi asam, konsentrasi air diabaikan, karena reaksi berjalan di dalam larutan berair, di mana konsentrasi air relatif tidak berubah.
Dari persamaan di atas, maka didapatkan persamaan seperti di bawah ini :
Derajat kelarutan asam (atau derajat disosiasi asam, dilambangkan dengan pK a ) dalam kimia digunakan sebagai ukuran kelarutan suatu asam (atau basa) dalam pelarut air dengan kondisi standar (1 atm dan 25 °C). Nilai pK a didefinisikan sebagai "minus logaritma terhadap konsentrasi ion H + dalam larutan". Definisi ini menyebabkan konsentrasi yang lebih tinggi memberikan nilai yang lebih rendah.
Ditulis oleh : Suci Amarotun Nisa' (15630063)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar